Internet 4G LTE Telah Hadir di Indonesia ?

Bolt

Perusahaan telekomunikasi Internux telah meluncurkan layanan 4G Long Term Evolution (LTE) pertama di Indonesia. Produk Internux ini diberi nama Bolt yang menawarkan kecepatan akses internet hingga 75 Mbps.

Untuk membuat layanan 4G Long Term Evolution (LTE), Internux merogoh kocek untuk investasi senilai 550 juta dollar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun, hanya untuk menyewa menara BTS yang dapat menyediakan perangkat mobile wi-fi di pasar.

Chief Technology Officer Internux Devid Gubiani mengatakan, jaringan 4G LTE Internux telah berjalan di pita frekuensi 2,3 GHz dan dengan menerapkan teknologi time division duplex long term evolution (TDD LTE) di frekuensi tersebut, Internux menggunakan lebar pita 15 GHz untuk menggelar 4G LTE.

Inilah Ponsel Termurah di Dunia

Ponsel Termurah di Dunia

Pada dewasa ini kita telah melihat berbagai persaingan pasar ponsel pintar yang semakin panas dengan kehadiran produk harga yang sangat tinggi. Namun, ada perusahaan bernama Alcatel yang justru menghadirkan inovasi yang bukan baru lagi, melainkan menghadirkan ide mengembalikan ponsel konservatif dengan harga yang sangat terjangkau atau sangat murah.

Muncul melalui Alcatel 1010, ponsel ini memiliki fungsi MP3 Player, memori 3MB, dan FM Radio yang dijual dengan harga 5 poundsterling atau sekitar Rp 92.000.

Dikutip dari Daily Mail, ponsel ini merupakan ponsel dengan harga termurah di dunia. Dan menjadikan ponsel ini sebagai solusi mengembalikan esensi berkomunikasi lewat jaringan seluler, yaitu telepon dan SMS. Alcatel tidak menawarkan kecanggihan teknologi terkini dengan kemampuan aplikasi jejaring sosial, pesan instan, game, atau lain sebagainya.

Namun, ponsel yang tersedia dalam warna hitam dan merah marun ini belum tentu masuk ke pasar Indonesia. Saat ini, ponsel tersebut hanya bisa digunakan pada jaringan T-Mobile di Inggris saja.

Alcatel 1010 bukanlah ponsel murah pertama yang pernah dibuat Alcatel. Bahkan sebelumnya, Alcatel telah membuat One Touch 232 yang dihargai hanya 1 poundsterling, tetapi pembeliannya harus dengan paket seluler seharga 10 poundsterling.

Revolusi Sistem Operasi Android

Android

Bersama Google perusahaan asal Mountain View, California, itu kemudian membentuk Open Handset Alliance untuk mengembangkan perangkat bagi Android.

"Google tak bisa melakukan segalanya, dan kami tidak perlu. Itulah mengapa kami membentuk Open Handset Alliance dengan lebih dari 34 rekanan," kata Andy Rubin.

Perangkat sistem operasi Android yang hadir di pasaran memang bukan buatan Google saja. Pesaing kelas berat Android termasuk Samsung, dan HTC yang masing-masing menggunakan sistem operasi Android untuk smartphone andalan mereka ke pasaran.

Andy Rubin, Pembuat Sistem Operasi Android

Andy Rubin

Andrew Andy Rubin sangatlah pantas jika disebut dengan "Bapak Android". Ia adalah pendiri Android Inc, yang kemudian dibeli Google dan menjadikan sistem operasi Android miliknya laris.

Andy sempat menjadi kepala di Google dan telah mengundurkan diri dari posisi itu. Meskipun demikian, ia dikabarkan masih berkerja di Google dan menjabat posisi yang belum diumumkan.

Inilah salah satu kalimat Andy Rubin mengenai Android yang terkenal adalah, "Kami tidak sedang membuat sebuah ponsel Google; kami memungkinkan ribuan orang untuk membuat ponsel Google!"